Untuk mengatur data mentah (data yang belum dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada.
Dimulai dengan menyusun data mentah ke dalam urutan yang sistematis (dari nilai terkecil ke nilai yang lebih besar atau sebaliknya) atau lebih sering disebut data terurut.
PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Sebelum membuat tabel distribusi terlebih dahulu akan diperkenalkan istilah yang digunakan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi.
Perbedaan antara ujung bawah kelas dengan ujung atas kelas sebelumnya adalah satu jika data dicatat hingga satuan, sepersepuluh jika data dicatat hingga satu desimal, seperseratus jika data dicatat hingga dua desimal, dst.
Panjang Kelas Interval (p)
Selisih positif antara tiap dua ujung bawah kelas berurutan disebut panjang kelas interval. Dari tabel diperoleh panjang kelas interval = 60 – 50 = 70 – 60 =...= 90 – 80 =10.
Frekuensi (f)
Bilangan yang menunjukkan banyaknya data yang terdapat dalam setiap kelas interval disebut frekuensi.
Batas Kelas Interval
batas bawah kelas (BBK). Nilainya bergantung pada ketelitian data yang digunakan.
Jika data dicatat hingga satuan BBK = UBK – 0,5.
Jika data dicatat hingga satu desimal BBK = UBK – 0, 05....dst.
batas atas kelas (BAK). Nilainya bergantung pada ketelitian data yang digunakan.
Jika data dicatat hingga satuan BAK = UAK + 0,5.
Jika data dicatat hingga satu desimal BAK = UAK + 0, 05....dst.
Nilai batas bawah kelas berikutnya sama dengan nilai batas atas kelas sebelumnya.
Titik Tengah Kelas (m)
Nilai 54,5 , 64,5 ,..., 94,5 disebut titik tengah kelas
Titik tengah kelas/tanda kelas adalah suatu nilai yang diambil sebagai wakil dari kelas itu, yakni rata-rata setiap kelas interval.
UBK = Ujung Bawah Kelas
UAK = Ujung Atas Kelas
BBK = Batas Bawah Kelas
BAK = Batas Atas Kelas
EmoticonEmoticon